Halaman

Jumat, 31 Oktober 2014

[Tugas 1] Contoh Kasus Deontologi dan Teleologi

1.      Kasus ”petrus” (penembak misterius) pada tahun 1983.
Pembahasan:
Dalam Deontologi, hal tersebut tidak dapat diterima karena pembunuhan tidak bisa dibenarkan walaupun konsekuensinya sangat menguntungkan bagi masyarakat. Jika memang seseorang patut dihukum, hal tersebut harus dilakukan menurut prosedur hukum yang resmi.
Dalam Teleologi, hal tersebut tentu dapat diterima. Walaupun cara yang dilakukan tidak manusiawi, yaitu pembunuhan. Namun, pembunuhan yang dilakukan pada saat itu memiliki tujuan yang baik, yaitu menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi dan akibat yang muncul setelah kejadian tersebut sangat menguntungkan bagi masyarakat, tingkat kejahatan yang menurun.

[Tulisan 1] Etika Utilitarianisme dalam Bisnis

Etika Utilitarianisme adalah etika yang punya relevasi yang sangat kuat untuk dunia bisnis. Baik etika utilitarianisme maupun kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sama-sama bersifat teleologis. Yang berarti, keduanya selalu mengacu pada tujuan dan mendasarkan baik buruknya suatu keputusan (keputusan etis untuk utilitarianisme dan keputusan bisnis untuk kebijaksanaan bisnis) pada tujuan atau akibat atau hasil yang akan diperoleh.

  • Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Dalam kerangka etika utilitarianisme, kita dapat merumuskan tiga kriteria objektif yang dapat dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai suatu kebijaksanaan atau tindakan.
  1. Manfaat, bahwa kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksanaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang mendatangkan kerugian tertentu.
  2. Manfaat terbesar, bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam situasi tertentu lebih besar) dibandingkan dengan kebijaksanaan atau tindakan alternatif lainnya. 
  3. Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, suatu kebijaksanaan atau tindakan dinilai baik secara moral kalu tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar, melainkan kalau mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Atas ketiga kriteria tersebut, secara padat prinsip dalam etika utilitarianisme dapat dirumuskan sebagai berikut: Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.